Novel Baswedan, yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara Polri, menegaskan komitmennya untuk berkoordinasi erat dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) demi meningkatkan penerimaan negara. Penunjukan Novel sebagai Wakasatgassus ini merupakan langkah strategis yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menandai fokus kepolisian dalam upaya optimalisasi pendapatan negara.
Novel Baswedan menjelaskan bahwa kerja sama ini akan melibatkan diskusi intensif dengan berbagai unit di bawah Kementerian Keuangan, termasuk Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak), Direktorat Jenderal Bea Cukai (Ditjen Bea Cukai), serta Inspektorat Jenderal Kemenkeu (Itjen Kemenkeu) sebagai koordinator pengawasan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Lebih lanjut, Novel menambahkan bahwa koordinasi juga akan diperluas ke Inspektorat Jenderal (Itjen) di Kementerian/Lembaga lain, khususnya yang memiliki potensi penerimaan negara terbesar. Langkah kolaboratif ini diambil semata-mata untuk mengakselerasi dan mencapai target optimalisasi penerimaan negara secara efektif.
Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menaruh harapan besar pada sinergi yang terbangun, agar dapat membawa perbaikan signifikan dalam tata kelola penerimaan negara. Ia menegaskan bahwa besaran pencapaian penerimaan, khususnya PNBP, akan disesuaikan dengan target yang ditetapkan oleh Kemenkeu selaku Koordinator Pengawasan PNBP, menandakan pendekatan yang terukur dan berbasis target.
Pembentukan Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sendiri merupakan inisiatif strategis untuk mendampingi kementerian dalam upaya meningkatkan penerimaan negara dari berbagai sektor. Dengan demikian, tugas utama Satgassus adalah mendukung penuh program pembangunan pemerintah melalui optimalisasi pendapatan negara yang berkelanjutan.
Menurut keterangan Yudi Purnomo Harahap, salah satu anggota Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara, Satgassus ini dipimpin oleh Herry Muryanto sebagai Kepala, dengan Novel Baswedan menjabat sebagai Wakil Kepala. Keunikan Satgassus ini terletak pada komposisi anggotanya yang mayoritas merupakan mantan pegawai KPK. Pengalaman mereka dalam menangani kasus korupsi dan keahlian di bidang tata kelola pemerintahan yang baik, yang sebelumnya terasah dalam Satgassus Pencegahan Korupsi, diharapkan menjadi aset vital dalam mendukung optimalisasi pendapatan negara.
Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, Satgassus telah menunjukkan kinerja nyata dengan berkoordinasi intensif bersama beberapa kementerian kunci. Koordinasi ini mencakup Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan yang tak kalah penting, Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kemen KP). Khusus untuk Kemen KP, Satgassus bahkan telah melakukan kunjungan lapangan langsung ke Pelabuhan di Jawa Timur pada 7-9 Mei 2025 dan Pelabuhan Benoa Bali pada 11-13 Juni 2025, untuk memahami kondisi riil di lapangan.
Melalui kunjungan tersebut, Satgassus berupaya keras memetakan berbagai masalah yang menghambat peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor perikanan. Lebih dari itu, mereka juga berperan aktif dalam menawarkan dan mengawal implementasi solusi yang diharapkan mampu mendorong kenaikan PNBP secara signifikan, demi kemajuan sektor kelautan dan perikanan.