Alasan AirAsia Borong 70 Pesawat Baru

weplaywordgames – , Jakarta – CEO Capital A sekaligus Penasihat & Penanggung Jawab AirAsia Group Tony Fernandes mengungkapkan alasan perusahaan menambah 70 pesawat baru. Menurut dia, kehadiran armada jenis Airbus A321XLR dan A321LR bakal jadi kunci utama mewujudkan mimpi perusahaan.

Tony mengatakan, pembelian puluhan pesawat baru ini bakal memperkuat jaringan penerbangan AirAsia dan membuka koneksi lintas benua di luar ASEAN. “Ini langkah besar kami untuk menciptakan maskapai penerbangan multi jaringan berbiaya pertama di dunia,” kata dia saat memberikan keterangan melalui saluran Zoom, Jumat malam 4 Juli 2025.

Bagi AirAsia, kesepakatan ini menjadi langkah besar untuk mewujudkan visi sebagai maskapai jaringan berbiaya rendah pertama di dunia, dengan strategi multi-hub andalannya. ” Pesawat-pesawat baru ini dijadwalkan mulai dikirim pada 2028 hingga 2032,” kata Tony.

Pesawat generasi terbaru A321XLR ini, menurut Tony, akan melengkapi armada Airbus milik AirAsia yang saat ini didominasi oleh keluarga A320 dan A330. Langkah ini mendukung strategi jangka panjang AirAsia untuk menghadirkan konektivitas terbaik di Asia dan sekitarnya. “Sambil tetap menjaga model berbiaya rendah melalui efisiensi rute, optimalisasi penggunaan pesawat, dan produktivitas armada,” ujar dia.

Armada baru ini juga menjadi tulang punggung transformasi AirAsia. Strategi multi-armada memungkinkan AirAsia menyesuaikan kapasitas dengan permintaan, mengurangi konsumsi bahan bakar, serta mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan kompetitif di pasar global.

“Pesawat Airbus A321XLR menawarkan penghematan bahan bakar per kursi hingga 20 persen dibandingkan A321neo, sehingga berdampak signifikan pada kinerja emisi dan efisiensi operasional,” kata Tony.

Pada Jumat 4 Juli 2025 kemarin, AirAsia Berhad, anak usaha Capital A Berhad menandatangani perjanjian bersejarah dengan Airbus senilai US$ 12,25 miliar untuk pembelian 50 pesawat A321XLR dengan opsi tambahan 20 unit. Penandatanganan kesepakatan ini disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Tony Fernandes, CEO Capital A, dan Christian Scherer, CEO Airbus Commercial Aircraft.

Pilihan Editor: Penyebab Garuda Indonesia Rugi Melulu