Pasar Tunggu Data Ketenagakerjaan AS, IHSG Hari Ini Dibayangi Sentimen Eksternal

JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak melemah pada perdagangan Jumat (4/7/2025), dipengaruhi sejumlah sentimen global seperti rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat dan kekhawatiran atas kebijakan dagang baru dari pemerintahan Trump.

Pada penutupan perdagangan Kamis (3/7/2025), IHSG ditutup melemah tipis sebesar 0,046 persen atau 3,19 poin ke level 6.878,05.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menyebut bahwa stabilnya nilai tukar rupiah serta meningkatnya cadangan devisa menjadi penopang utama bagi daya tahan pasar domestik di tengah ketidakpastian global.

“Ini bagus, seharusnya menjadi opportunity bagi terdongkraknya cadangan devisa kita, sehingga bisa mencerminkan ketahanan eksternal Indonesia dari berbagai kondisi ketidakpastian global,” kata Nafan, dikutip dari Kontan, Kamis (3/7/2025).

Baca juga: IHSG Tergelincir di Akhir Perdagangan ke 6.878, Rupiah Menguat ke Rp 16.195

Dari sisi eksternal, pelaku pasar saat ini mencermati rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat. Nafan menilai jika data tersebut menunjukkan pelemahan, maka hal ini dapat mendorong The Federal Reserve mempertimbangkan pelonggaran kebijakan suku bunga pada rapat mendatang.

“Wakil Ketua The Fed sempat menyebutkan peluang kenaikan suku bunga, tapi Ketua The Fed, Jerome Powell, lebih cenderung prudent karena masih melihat potensi tekanan inflasi dari berbagai dinamika global,” ujarnya.

Secara teknikal, Nafan memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang support di 6.814 dan 6.745 serta resistance di 6.980 dan 7.053.

Baca juga: Lonjakan Saham Nvidia Nyaris Salip Apple, Wall Street Cetak Rekor Beruntun

VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, juga menilai IHSG hari ini akan dipengaruhi aksi jual serta ketidakpastian dari keputusan dagang Amerika Serikat.

“Jika tidak sesuai ekspektasi maka kami berpandangan pasar akan cenderung merespon negatif, khususnya untuk emiten tekstil dan manufaktur,” jelas Audi.

Audi memproyeksikan IHSG bergerak mixed cenderung melemah dalam rentang support 6.815 dan resistance 6.950. Indikator MACD juga menunjukkan tren yang landai dan mengarah ke pelemahan.

Baca juga: Data Ketenagakerjaan AS Topang Dollar, Bursa Global Ikut Menguat, Sinyal The Fed Belum Longgarkan Suku Bunga?

Berikut rekomendasi teknikal saham dari Kiwoom Sekuritas untuk perdagangan hari ini (4/7/2025):

1. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

  • Support: Rp 428
  • Resistance: Rp 505
  • Rekomendasi: Speculative buy

2. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)

  • Support: Rp 1.385
  • Resistance: Rp 1.600
  • Rekomendasi: Trading buy

Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih berada di bawah level psikologis Rp 15.000. Sebagai perbandingan, kurs 1 dollar AS saat ini setara sekitar Rp 16.500.

Hal ini turut memberi ruang bagi penguatan cadangan devisa dan kestabilan pasar domestik dalam jangka pendek.

Pelaku pasar kini menanti arah kebijakan moneter The Fed serta kejelasan langkah pemerintah AS terkait tarif dagang, yang dapat memengaruhi sentimen terhadap sektor ekspor Indonesia.

Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.