Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada Senin (16/6) menghadiri jamuan santap siang kenegaraan yang penuh kehangatan, diselenggarakan oleh Presiden Republik Singapura, Tharman Shanmugaratnam, di sebuah hotel terkemuka di Singapura. Acara kehormatan ini digelar sebagai penanda kunjungan kenegaraan perdana Presiden Prabowo ke Singapura sejak resmi dilantik sebagai Kepala Negara Republik Indonesia, menyiratkan eratnya hubungan bilateral kedua negara.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo tak hanya menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan hangat dari pemerintah dan rakyat Singapura, namun juga berbagi kenangan pribadinya yang kuat dengan negara tetangga ini. Beliau mengungkapkan bahwa kedekatannya dengan Singapura telah terjalin sejak masa kecilnya. “Seperti yang Anda ketahui, saya bukanlah pendatang baru di Singapura. Sebagai seorang anak muda, saya tumbuh besar di Singapura. Jadi saya tahu masa-masa awal Singapura. Saya berada di Singapura ketika Singapura masih menjadi koloni Inggris,” kenang Presiden Prabowo, memberikan sentuhan pribadi pada pidatonya.
Presiden Prabowo lebih lanjut menegaskan komitmen bahwa hubungan Indonesia dan Singapura telah melalui perjalanan panjang yang kaya, dan kini semakin diperkuat oleh semangat kolaborasi yang tak terpisahkan. Ia menyatakan keyakinannya yang teguh bahwa kerja sama erat antara kedua negara tidak sekadar kebutuhan strategis, melainkan juga cerminan nyata dari kepentingan nasional yang saling terkait. “Kita memang memiliki perbedaan latar belakang. Kita memiliki masalah yang harus kita selesaikan. Namun fakta geopolitik dunia saat ini menegaskan bahwa hanya kolaborasi dan kemitraan yang dapat menguntungkan negara tetangga,” jelas beliau, menekankan pentingnya sinergi di tengah dinamika global.
Dalam konteks regional, Presiden Prabowo juga menggarisbawahi peran krusial ASEAN sebagai bukti nyata keberhasilan kawasan dalam menciptakan perdamaian dan kemakmuran selama lebih dari setengah abad. Secara khusus, terkait hubungan ekonomi bilateral, beliau menyampaikan apresiasi tinggi atas kepercayaan Singapura dalam berinvestasi di Indonesia, yang terbukti dengan peningkatan investasi signifikan hingga 50 persen dalam dua tahun terakhir. “Saya rasa ini adalah wujud kepercayaan Indonesia. Dan saya ingin menegaskan kembali nilai dari kemitraan ini,” tutur Presiden Prabowo, menandaskan vitalnya kolaborasi ekonomi.
Momen emosional turut mewarnai pidato Presiden Prabowo ketika beliau menyinggung kebijakan unik Singapore Orchid Diplomacy. Beliau merasa sangat terhormat karena diberikan kesempatan untuk menamai anggrek hibrida dengan nama mendiang ibundanya. Presiden Prabowo menilai bahwa diplomasi anggrek khas Singapura ini bukan sekadar tradisi yang elegan, melainkan sebuah sarana yang kaya akan makna emosional dan bentuk penghargaan mendalam. “Kita ada di sini karena ibu kita. Jadi saya menominasikan namanya. Dan sekarang sudah resmi. Ada anggrek hibrida dengan nama ibu saya,” pungkas beliau, menggambarkan ikatan personal yang terjalin melalui diplomasi budaya ini.