weplaywordgames – Sebuah video singkat yang menampilkan Putri Kako dari Jepang, keponakan Kaisar Naruhito, tertidur pulas di kursi pesawat kelas ekonomi, mendadak viral di berbagai platform media sosial. Rekaman yang memperlihatkan sang putri bersandar tenang di dekat jendela pesawat itu segera memicu gelombang pujian dan kekaguman dari warganet.
Dalam video yang menyentuh hati banyak orang tersebut, Putri Kako, yang kini berusia 30 tahun, tampak sangat kelelahan setelah menjalani hari yang padat dalam kunjungan resminya ke Brasil. Pemandangan seorang anggota keluarga kekaisaran yang memilih kelas ekonomi dan bisa tertidur pulas layaknya masyarakat biasa ini sontak menjadi sorotan utama, menggarisbawahi kesederhanaannya yang luar biasa.
Baca juga: Jadi Korban Sindikat Pencurian Dalam Pesawat, Wisatawan Asal Filipina Bagikan Kisahnya
Kesederhanaan Putri Kako menyentuh hati warganet
Momen yang menjadi perbincangan hangat ini terjadi di tengah lawatan resmi Putri Kako ke Brasil yang dimulai pada awal Juni lalu. Kunjungan penting tersebut digelar dalam rangka memperingati 130 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Brasil. Selama di sana, Putri Kako terlibat dalam berbagai kegiatan kenegaraan, termasuk pertemuan dengan pejabat pemerintah, acara kebudayaan, serta audiensi penting dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Kepresidenan.
Rekaman yang dibagikan secara luas di platform seperti X (dulu Twitter) dan TikTok ini disebut diambil saat Putri Kako berada dalam penerbangan domestik selama tur 11 harinya di Brasil. Menurut laporan media Jepang, sang putri sempat mengunjungi empat kota dalam satu hari, yang menjadi alasan di balik kelelahan yang begitu jelas terlihat dalam video tersebut. Aspek yang paling mencuri perhatian warganet adalah soal kesederhanaan yang ditunjukkan; bagaimana seorang anggota keluarga kerajaan memilih kelas ekonomi dan bisa terlelap dengan nyenyak, tidak ubahnya penumpang dari kalangan masyarakat umum.
Reaksi publik pun beragam. Banyak yang memuji kerendahan hati Putri Kako dan menganggapnya sebagai teladan, sementara sebagian lainnya menyayangkan pelanggaran privasi yang ia alami karena video tersebut diambil tanpa izin. “Dia tampak seperti boneka porselen. Sangat wajar merasa kelelahan dengan jadwal sepadat itu,” ujar seorang pengguna yang dikutip South China Morning Post. “Video seperti ini tidak boleh dibagikan. Putri Kako adalah sosok panutan yang pekerja keras dan rendah hati. Kita harus melindunginya, bukan mengeksposnya,” kata warganet lain, menyuarakan kekhawatiran.
Baca juga: Kaktus Jadi Sajian Kuliner Populer di Jepang, Mulai Tempura hingga Ramen
Siapa Putri Kako?
Dikutip dari Times of India, Putri Kako adalah keponakan Kaisar Naruhito sekaligus putri kedua dari Putra Mahkota Fumihito dan Putri Mahkota Kiko. Dalam beberapa tahun terakhir, Putri Kako mulai memikul lebih banyak tugas publik, terutama setelah sang kakak, Putri Mako, resmi meninggalkan status kerajaannya pada tahun 2021 demi menikahi kekasihnya semasa kuliah, Kei Komuro, dan kini tinggal bersama suaminya di New York.
Sebelum aktif dalam kegiatan kenegaraan, Putri Kako sempat menekuni dunia seluncur indah dan dikenal sebagai atlet berbakat. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di bidang seni pertunjukan dan psikologi di University of Leeds, Inggris. Dengan pembawaan yang tenang, anggun, dan penuh pesona, Putri Kako kini dianggap sebagai sosok muda yang merepresentasikan wajah baru Kekaisaran Jepang, membawa citra segar ke dalam tradisi kerajaan yang kental.
Baca juga: Jepang Eksekusi Mati Twitter Killer Takaro Shiraishi yang Bunuh dan Mutilasi 9 Warganet
Tekad dan kejujuran seorang putri
Dalam momen penting upacara kedewasaannya, Putri Kako menunjukkan keteguhan hati dan kedewasaan yang mengesankan. “Saya yakin saya harus menjalankan setiap tugas yang dipercayakan kepada saya dengan rendah hati, tulus, dan penuh rasa hormat,” ujarnya kala itu, seperti dikutip dari South China Morning Post. Namun, ia juga secara jujur mengakui bahwa sifat mudah marah adalah kelemahan terbesarnya. Pengakuan yang tulus ini justru membuatnya semakin dihargai karena sikap terbuka dan sifat manusianya yang otentik.
Sebelum dikenal sebagai anggota keluarga kekaisaran yang aktif dalam kegiatan publik, Putri Kako sempat menorehkan prestasi gemilang sebagai atlet seluncur indah. Ia bahkan berhasil meraih gelar juara distrik pada tahun 2007. Tidak hanya itu, ia juga mahir dalam bahasa isyarat dan kerap terlibat dalam berbagai kegiatan amal, menjadikannya sosok yang bukan hanya berwawasan luas, tetapi juga sangat peduli terhadap sesama.
Baca juga: Kisah Yasuke, Samurai Keturunan Afrika Pertama, Jadi Orang Dekat Daimyo Pemersatu Jepang
Melahirkan Demam Kako
Selain pesonanya dalam tugas-tugas kenegaraan, Putri Kako juga mencuri perhatian lewat pilihan gaya busananya yang segar dan berani. Berbeda dari citra konservatif keluarga Kekaisaran Jepang yang identik dengan warna-warna netral seperti hitam, putih, dan warna tanah, sang putri justru kerap tampil dengan warna-warna cerah dan desain yang ekspresif, menjadikannya ikon mode yang tak terduga.
Penampilannya saat mengenakan gaun putih bermotif bunga kamelia di Brasil, misalnya, disukai oleh lebih dari 500.000 warganet di media sosial. Penampilannya yang dinilai menarik ini kemudian melahirkan fenomena “Demam Kako”, di mana pilihan busana sang putri langsung menjadi tren. Saat kunjungan ke Yunani tahun lalu, ia mengenakan atasan rajut berwarna biru kerajaan yang langsung terjual habis hanya dua hari setelah fotonya beredar, bahkan situs web merek fesyen tersebut mengalami lonjakan pengunjung hingga lima kali lipat. Dalam perjalanan lain, ia memilih anting-anting porselen hasil kerajinan tradisional Jepang yang penjualannya melonjak hingga 50 kali lipat dalam hitungan hari. Penampilan-penampilan modis Putri Kako ini terus memicu gelombang kekaguman di media sosial, menegaskan pengaruhnya sebagai seorang trendsetter.